Senin, 25 Desember 2017

Manuk Londo (Malon) alias Burung Puyuh

Burung Puyuh alias Manuk Londo (Malon) merupakan hasil persilangan antara burung puyuh lokal dengan burung puyuh yang berasal dari Prancis atau dikenal dengan nama French Quail. Manuk Londo juga dapat diartikan sebagai hasil domestikasi dan perkembangbiakan French Quail (Puyuh Prancis) di Indonesia. Persilangan kedua jenis puyuh ini dilakukan meningkatkan performa produksi daging burung puyuh lokal disamping memiliki ketahanan tubuh atau adaptasi tinggal di daerah beriklim tropis.
Burung puyuh lokal yang kita kenal sebagai burung puyuh petelur (biasanya berjenis Coturnix japonica/Japanese Quail) disilangkan dengan Burung Puyuh Prancis tipe pedaging (Coturnix coturnix/French Quail) menghasilkan turunan burung puyuh yang dinamakan Malon atau Manuk Londo. Pemberian nama Manuk Londo atau Burung Bule sebenarnya untuk memberikan kesan baru atau kemasan baru mengenai burung puyuh import yang dibudidayakan di Indonesia. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata Manuk Londo atau Malon tidak tercantum dan masih disebut sebagai burung puyuh. Nama Manuk Londo terdengar aneh bagi sebagian orang karena kata Londo identik dengan penyebutan nama Belanda (jawa: Londo). Padahal burung puyuh yang dibudidayakan itu berasal dari Prancis (France). Bentuk Malon turunan French Quail hampir sama dengan aslinya yang berukuran besar namun mampu tumbuh dan berkembang di daerah tropis. Beberapa perusahaan budidaya puyuh di Indonesia telah berhasil membudidayakan Malon dan mengurangi ketergantungan impor.
Mengenai karakteristik dan kelebihan daging Malon (manuk londo/ puyuh Prancis) atau burung puyuh cukup banyak antara lain :
  • Daging malon cukup lembut, lebih gurih dan lebih lezat
  • Daging malon memiliki kandungan kolestrol yang cukup rendah
  • Daging malon kaya mikronutrien dan berbagai vitamin termasuk Folat, B Kompleks , Vit E dan K
  • Daging malon bergizi, kaya protein, zat besi, kalsium, dan fosfor
  • Daging malon bebas dari Hormon dan Antibiotik dosis tinggi karena pakan Burung Puyuh berbeda dari Pakan Ayam Broiler
Burung Malon (Manuk Londo) yang memiliki beraneka nutrisi yang terkandung sering dikait-kaitkan sebagai obat atau memiliki khasiat melancarkan peredaran darah, menguatkan tulang belakang, menambah stamina tubuh, menyembuhkan Asma, dan sebagainya. Padahal setiap makanan yang sehat bergizi juga memiliki kandungan nutrisi tersebut. Pembeli yang bijak harusnya lebih memperhatikan hal tersebut dan jangan sampai terjebak atau tertipu dengan promosi yang ada.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di laboratorium Pangan Hasil Ternak Fakultas Peternakan UGM, daging Malon memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan daging bebek/itik dan memiliki kandungan kolesterol lebih rendah dibandingkan daging bebek/itik. namun daging malon memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging bebek. Perlu diingat penelitian ini tidak berlaku pada bagian selain daging seperti kulit, jerohan, dan sebagainya. Sekedar informasi, telur puyuh digolongkan menjadi bahan makanan yang memiliki angka kolesterol yang cukup tinggi.
Daging malon atau puyuh Prancis saat ini belum dijual secara bebas di pasaran baik di pasar tradisional maupun di supermaket. Daging Malon hanya tersedia dalam bentuk olahan di restoran-restoran mewah yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia seperti kota Jakarta dan kota Yogyakarta. Sedikit informasi harga daging Malon atau Manuk Londo lebih mahal dibandingkan daging ayam atau bebek. Hal ini dikarenakan jumlahnya cukup terbatas dan proses pemeliharaannya memerlukan penanganan khusus. Burung puyuh memiliki tingkat stres lebih tinggi dibandingkan dengan jenis ternak burung yang lain dan membutuhkan ransum makan yang khusus untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Proses pemeliharaannya tidak semudah memelihara ternak ayam dan ternak bebek. Selain itu sepertinya belum ada analisis usaha pemeliharaan dan penggemukan ternak Malon dan maish terbatas pada uji kandungan gizinya.
Penjualan bibit Malon atau Manuk Londo masih sangat jarang dan terbatas tidak seperti bibit ternak unggas yang lain. Hal ini dikarenakan jumlahnya masih terbatas dan masih sedikit peternak yang membudidayakannya. Di Indonesia sendiri ternak malon sudah diternakkan oleh beberapa peternak besar di daerah Bogor (Jakarta) dan Yogyakarta


2 komentar:

  1. Saya Panen Puyuh Malon Gun...Great Resto 225 gram harga 11.000 belum termasuk ongkir harga di tempat Rp 10.500

    BalasHapus
  2. Gimana Cara pesannya gun Handrian .....Sudah termasuk ongkir lom

    BalasHapus